Kamis, 15 Desember 2011

JEPARA : TRANPORTASI, HOTEL, WISATA DAN KULINER.

Gedung akuarium di Pantai Kartini Jepara (foto : Dedi)

Sudah pernah ke kota Jepara? Itu lho salah satu kota kabupaten di jawa tengah yang berbatasan dengan kabupaten kudus dan kabupaten demak. Jika anda ke kota Jepara terutama di sepanjang jalan tahunan-pekeng anda akan menemui banyak showroom-showroom yang menjual furniture terutama yang dari kayu jati, ada juga showroom yang menjual suvenir dan kerajinan dari kayu jati seperti tempat aqua, asbak, kaligrafi dlsb. Mengenai tips membeli furniture atau suvenir di Jepara insyaallah lain kali saya posting lagi.

TRANSPORTASI

Nah untuk sampai ke Jepara ada beberapa alternatif transportasi umum yang bisa anda gunakan tergantung dari mana anda mulai perjalanan. Jika anda dari Surabaya, anda harus ke terminal bungurasih dulu. Bus yang ke Jepara hanya punya 2 (dua) jadwal keberangkatan yaitu pertama, pukul 20.30 wib menggunakan bus patas namanya indonesia. Jangan sampai anda salah masuk bis, karena pada jalur yang sama kadang ada bis indonesia juga tapi jurusan semarang. Nah, karena bis ke Jepara ini termasuk "limited edition" anda harus pastikan bahwa bis yang anda tumpangi benar. Untuk itu anda bisa tanya langsung ke sopirnya atau kondekturnya atau anda baca tulisan di kaca depan bis kalo ada tulisan gede "Jepara" brarti anda berada di bis yang benar. Untuk naik bis yang nyaman ini, kita harus membayar sekitar rp. 60 ribu per orang include makan di warung makan di daerah rembang. Tapi jangan kaget kalau pas transit untuk makan sekitar jam 24.00 (kalau ga salah) anda akan makan di tempat yang menurut saya pribadi kurang layak untuk pengguna bis patas baik dari segi toilet maupun tempat makannya. Perjalanan ke Jepara menggunakan bis ini  akan memakan waktu sekitar 7 jam.


Kedua, anda bisa naik bis ekonomi yang juga khusus ke Jepara sekitar pukul 14.00 wib. Baik menggunakan bis patas maupun ekonomi ini anda akan melewati daerah Surabaya-lamongan-tuban-rembang-pati-kudus-Jepara. Untuk bis ekonomi sby-Jepara ini anda hanya cukup membayar rp. 35 ribu dengan lama perjalanan bisa jadi lebih cepat dari bis patas (sesuai pengalaman).


Kalau anda ketinggalan dua bis tadi jangan kuatir anda bisa coba alternatif ketiga yaitu naik bis jurusan semarang atau jurusan kudus. Anda bisa turun di trengguli atau kudus lalu pindah bis kecil jurusan Jepara. Untuk tarifnya kalau ga salah rp. 35 ribu dan rp 10 ribu untuk bis ke Jepara. Tapi saya sarankan untuk naik jurusan semarang maupun kudus ini dari Surabaya jangan terlalu malam takut ga dapat bis ke Jepara.


Nah, kalau anda dari arah semarang  anda cukup ke terminal terboyo semarang dan cari bis kecil jurusan Jepara dengan tarif rp 10 rb.


Kalau transportasi dalam kota Jepara sendiri termasuk gampang dan super murah. Untuk tarif angkutan umum tarifnya 2 ribu rupiah aja. Kalau mau ke daerah deket Jepara seperti kudus, demak semarang ada bis yang siap mengantar anda dengan tarif terjangkau. Bahkan kalau dari Jepara anda ingin ke kota-kota besar lainnya di indonesia ada bis besar yang langsung ke tujuan seperti bali, jakarta dll. Ini menunjukkan bahwa meski Jepara termasuk kota yang keluar dari jalur pantai utara tapi mobilitas penduduk setempat maupun wisatawan yang berkunjung  ke daerah tersebut termasuk tinggi.

HOTEL / PENGINAPAN
Waktu pertama kali saya datang ke Jepara saya menginap di hotel Kalingga di Jl. dr. Soetomo No. 16 Jepara  +62291 592046, 591054, 592047, 592324, 592325, Fax +62291 591443. Waktu itu awal tahun 2011 tarif terendahnya masih Rp. 75 ribu tapi sekitar bulan juni lalu tarif terendahnya sekitar Rp 90 ribu. Tapi karena waktu mau booking sudah full akhirnya terpaksa saya nginap di Hotel Asia Jl. Kartini No. 32 Jepara +62291 593732 dengan tarif terendah Rp 85 ribu.

Bagi anda yang mencari penginapan di Jepara hanya untuk menyimpan barang dan istirahat malam seperti saya, saya sarankan minimal memilih hotel Kalingga, Elim atau Segoro dengan tarif terendah. Sebenarnya masih ada beberapa penginapan yang lebih murah lagi seperti hotel asia, Nusantara dll. 

Jika anda  ke Jepara dengan tujuan liburan dan memiliki budget lebih anda bisa niginep di hotel Kencana di Jl. Pemuda No. 14 - 16 A Jepara +62291 592336 Fax. 591016 atau hotel Jepara Indah Jl. Hos Cokroaminoto 12 Jepara yang tarifnya mulai Rp. 300 ribu keatas.

Nah, bagi anda yang ingin homestay di Jepara minimal 1 bulan dan ga ada budget lebih sebaiknya anda cari kos-kosan. Kemarin saya cari kos-kosan di daerah Jl. Tahunan-Pekeng dan dapat kamar kos Rp. 400 ribu per kamar untuk 2 orang. Kenapa saya pilih daerah situ? Pertama, kalau mau kemana-mana semua transportasinya lewat daerah situ. Kedua, daerahnya lumayan rame dari pada di hotel yang kebanyakan di pusat kota. Ketiga, kalau lagi jenuh dan pingin cuci mata banyak showroom di sepanjang jalan tersebut yang menjual suvenir dari kayu jati dll seperti kaligrafi, tempat aqua, asbak dll. Tapi ada kekurangannya yaitu ada jam malamnya layaknya anak kos.
WISATA
Bicara soal wisata di Jepara sebenarnya saya tidak punya banyak pengalaman soal ini karna tujuan saya ke Jepara memang hanya untuk kerja tapi paling tidak ada 2 tempat yang pernah saya kunjungi yaitu pantai kartini dan makam sunan mantingan.
Awalnya saya enggan diajak suami ke pantai kartini, yang terbayang di benak saya adalah pantai yang kumuh dan kotor seperti pantai lain yang saya lihat selama ini. Tapi tenyata tidak, pantainya lumayan bersih dan bagus bahkan saya nyaman berada disana lama-lama.
Untuk sampai ke pantai ini, anda bisa naik becak dari terminal Jepara. Menurut orang jepara tarif becaknya Rp. 10 ribu aja. Tapi kalau melihat jaraknya yang jauh rasanya kasih Rp 15 ribu pun ga rugi. Untuk tarif masuknya kalau ga salah Rp 5 ribu per orang. Di pantai ini anda bisa menyewa ATV untuk jalan-jalan berkeliling, anda juga bisa melihat aneka ikan di gedung akuarium yang bentuknya seperti kura-kura dengan tarif masuk Rp 40 ribu. Kalau mau cari oleh-oleh juga banyak toko yang menjual pernak-pernik oleh-oleh yang bisa anda bawa pulang.
Menurut informasi, dari pantai ini anda bisa naik kapal menuju pulau Karimun Jawa yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya bagi yang bisa berenang dan suka diving tentunya.
Setahu saya nama pantai kartini ini bukan hanya di jepara tapi juga di rembang. Asumsi saya, secara Raden Ajeng Kartini yang harum namanya itu kan lahir di Jepara kemudian menikah dan meninggal di Rembang jadi dua daerah ini sama-sama menamakan pantainya dengan nama yang sama.
Nah, kalau anda ingin mengunjungi makam sesepuh Jepara anda bisa ke daerah mantingan. Dari pasar kota Jepara anda bisa naik angkutan tujuan mantingan dan minta sopirnya turun di makam sunan mantingan.
Di makam yang bersebelahan dengan masjid ini terdapat makam sesepuh yang pernah memerintah di jepara yaitu Ratu Kalinyamat dan suaminya adipati Jepara, Sultan hadlirin. Konon Ratu Kalinyamat adalah cucu dari Raden Patah sekaligus saudara ipar Joko Tingkir. Dan menurut sebuah sumber, di makam ini terdapat makam syekh siti Jenar yang dirahasiakan nama dalam nisannya. Bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang tentang wisata di jepara anda bisa buka link dibawah ini :
 http://thearoengbinangproject.com/2010/09/tempat-wisata-jepara/ 


Minggu, 27 November 2011

SEKELUMIT KISAH TENTANG TAGIHAN PDAM

suatu pagi di pertengahan bulan oktober kemarin,saya sedang mencatat semua tagihan air PDAM dan PLN yang kemarin saya bayar. Semua tagihan tersebut adalah tagihan air/listrik toko yang saya tempati, kos-kosan yang saya kelola (cuman pembantu bukan pemilik) dan cucian mobil, rumah yang dikontrakkan (kebetulan yang ngontrak kemarin baru pindah) yang semuanya masih dalam satu kompleks. seperti biasa, setiap tagihan tersebut saya catat pada pembukuan masing-masing. Tapi ketika saya memperhatikan tagihan air untuk toko saya lihat jumlah tagihannya sama dengan bulan kemarin dan bulan-bulan sebelumnya yaitu Rp. 167.320,-. batin saya, kok stabil betul pengeluaran air toko saya, padahal bulan-bulan ini aliran air termasuk lancar dari pada bulan-bulan awal 2011 tp kok tagihannya sama.
saya coba teliti lagi tagihan yang saya bayar bulan oktober (untuk pengeluaran bulan september). Saya malah terkejut, disitu tertulis volume pemakaian air bulan september hanya 11 m3 (baca; sebelas meter kubik) dengan tarif perkubiknya Rp. 7.491. Jadi total pemakaian saya 11 m3xRp. 7.491= Rp. 82.401,-. jika total pemakaian ini ditambah biaya administrasi sebesar Rp. 17.500 maka seharusnya tagihan saya bulan oktober adalah sebesar Rp. 99.901,- Lha terus kenapa saya harus membayar Rp. 167.320,-?
Temuan ini membuat saya semakin penasaran, saya lalu ambil berkas tagihan air mulai bulan januari-september dan setelah saya teliti ternyata kasusnya sama : saya membayar air yang diluar pemakaian saya. Saya coba total (kalo boleh ini dianggap kerugian) selama 10 bulan ini saya rugi sekitar Rp. 900.000,-. saya tertegun, saya merasa bodoh karna tidak memperhatikan hal seperti ini. disisi lain, saya juga agak kecewa dengan pihak PDAM setempat. akhirnya, saya bertekad bulan depan (november sekarang) saya akan komplain ke PDAM, paling tidak saya akan mempertanyakan yang tidak saya bayar.
Akhirnya, tibalah pertengahan bulan november kemarin ditengah gerimis yang mengguyur samarinda pagi-pagi diantar suami (alhamdulillah kendaraan yang kami tumpangi ada atapnya jadi ga kehujanan) saya ke Kantor PDAM pusat. Saya ajak suami ikut masuk karena kadang ada hal teknis yang disampaikan petugasnya yang saya tidak mengerti tapi suami mengerti. Kalo ga salah kami masuk ruang pengaduan meteran, begitu di dalam saya celingukan karna banyak orang disitu tapi ga ada nomer antrian. akhirnya, begitu ada kursi kosong di depan petugasnya saya langsung duduk di depannya dan menyampaikan keluhan saya diatas.
Selesai saya cerita, petugasnya bertanya " apa pemakaian airnya untuk industri?" dalam hati saya, ini pasti ujung-ujungnya soal penggolongan ini. saya jawab, "untuk toko pak, golongannya P2" Kata petugasnya, "berarti benar saja itu golongan industri. artinya, meski ibu memakai dibawah 20 kubik tapi akan tetap dihitung memakai 20 kubik". saya sempat bertanya, apa golongan tersebut ga bisa dirubah?kata petugasnya tidak bisa. Walah, kalau caranya seperti ini apa adil buat konsumen? dan akhirnya saya hanya bisa pasrah dan berharap air yang selama ini sering mati bisa lebih lancar. Jadi saya tidak membayar sesuatu yang tidak saya pakai.Semoga pengalaman saya ini bermanfaat untuk semuanya. amiin.




Jumat, 17 Desember 2010

Pentingnya kemandirian bagi wanita

Sebagian besar wanita muslim yang belum menikah menginginkan bahwa jodohnya kelak adalah lelaki yang secara keilmuan,keimanan dan kekayaan diatas dirinya. Mereka  beranggapan dengan memiliki suami yang secara keilmuan, keimanan dan kekayaan lebih dari darinya maka suaminya akan membimbing ibadahnya, bisa menguatkan imannya jika sedang futur dll. Harapan tersebut tidaklah salah karena dalil yang dijadikan pijakan adalah  ayat allah ".........bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi wanita".
Tapi coba kita renungkan, siapapun tidak pernah tahu jodohnya akan seperti apa nanti. Bagaimana jika harapan untuk mendapatkan suami yang dari segi ilmu, iman dan kekayaan lebih dari diri mereka tidak dikabulkan oleh allah. Allah justru mengujinya dengan memberinya suami yang ternyata kebalikan dari harapannya. Apa yang terjadi?
Berharap pada orang lain agar menguatkan  keimanan dan keagamaan  kita adalah sama dengan menggantungkan kuat –lemahnya keimanan kita pada factor ekstern. Padahal keimanan yang seperti itu akan lebih modah goyah dan rapuh jika menghadapi situasi yang melemahkannya. Oleh karna itu, Alangkah lebih baiknya jika sebelum menikah kita para wanita muslim membekali diri kita dengan keimanan dan keilmuan serta ketrampilan yang cukup. Agar nantinya jika kita berjodoh dengan lai-laki yang sesuai dengan harapan kita, kita bisa saling mengingatkan dalam hal ibadah dan saling menguatkan keimanan kita.
Dan apabila kita berjodoh dengan laki-laki yang secara keilmuan, keimanan dan kekayaan dibawah kita, kita bisa menuntunnya secara keagamaan tanpa merendahkannya karena bagaimanapun ia adalah suami yang harus dihormati dan ditaati dalam batasan yang diperbolehkan oleh agama.
Dari segi kekayaan, kita para wanita muslim juga harus punya ketrampilan yang bisa kita kembangkan dan paling tidak menghasilkan uang. Agar nantinya paling tidak kita bisa membantu pencari nafkah utama dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Itulah pentingnya kemandirian bagi wanita, bukan hanya mandiri dari sisi aktivitas sehari-hari tapi lebih dari itu mandiri dari segi keimanan, keilmuan juga finansial.dengan kemandirian ini diharapkan para wanita muslim bisa memberi manfaat bagi dirinya, keluarganya juga bangsa dan negara.
ayo para wanita, mandirilah!